Permainan tradisional anak merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai. Selain menyenangkan, permainan ini sarat akan nilai-nilai kebersamaan, sportivitas, hingga kearifan lokal yang penting dikenalkan sejak dini. Di tengah dominasi gawai dan permainan digital, memperkenalkan kembali permainan tradisional anak menjadi salah satu cara melestarikan budaya bangsa.
Banyak dari permainan ini telah dimainkan sejak ratusan tahun lalu dan terus diwariskan turun-temurun. Dengan sentuhan kreativitas dan semangat gotong royong, permainan tradisional anak tidak hanya menyehatkan fisik, tetapi juga memperkuat interaksi sosial.
Baca Juga : 7 Permainan Anak di Rumah Saat Libur yang Kreatif & Seru
Berikut adalah 7 permainan tradisional anak yang bisa kamu kenalkan untuk mempererat hubungan keluarga sekaligus menanamkan kecintaan terhadap budaya Indonesia.
1. Kelereng
Permainan ini menggunakan bola kecil berbahan kaca atau tanah liat. Anak-anak berlomba memasukkan kelereng ke dalam lubang dengan ketepatan lemparan. Selain melatih koordinasi mata dan tangan, permainan ini mengajarkan sportivitas dalam kompetisi.
2. Gobak Sodor
Gobak sodor dimainkan secara berkelompok, di mana satu tim bertugas menjaga garis dan tim lain harus melewati tanpa tersentuh. Strategi, kecepatan, dan kerja sama sangat dibutuhkan di sini, membuat permainan ini ideal untuk melatih keterampilan sosial.
3. Congklak
Congklak atau dakon dimainkan menggunakan papan berlubang dan biji kecil. Tujuan utama adalah mengumpulkan biji terbanyak di “rumah” masing-masing. Anak belajar berhitung, menyusun strategi, serta memahami konsekuensi dari setiap langkah yang diambil.
4. Enggrang
Menggunakan dua batang kayu sebagai alat berjalan, anak-anak ditantang untuk menjaga keseimbangan sambil melangkah. Enggrang tidak hanya seru tetapi juga memperkuat otot tubuh serta rasa percaya diri anak.
5. Lompat Tali
Dua anak memutar tali sementara yang lain melompat di tengahnya dengan berbagai gaya. Permainan ini melatih kelincahan, keseimbangan, dan ritme tubuh. Bisa dimainkan di halaman rumah maupun sekolah.
6. Balap Karung
Anak-anak memasukkan kaki ke dalam karung dan melompat menuju garis akhir. Selain melatih kelincahan dan keseimbangan, permainan ini juga meningkatkan semangat kompetisi yang sehat.
7. Dakon
Mirip congklak, dakon adalah permainan papan yang membutuhkan strategi dalam memindahkan biji dari satu lubang ke lubang lainnya. Permainan ini menstimulasi kecerdasan dan kecepatan berpikir anak.
Mengapa Permainan Tradisional Penting?
Di era digital, anak-anak lebih akrab dengan gawai daripada halaman bermain. Padahal, permainan tradisional anak mengandung banyak nilai edukatif seperti:
- Meningkatkan kemampuan motorik
- Mengembangkan kerja sama dan empati
- Mengenalkan budaya dan sejarah bangsa
- Membentuk karakter sportif dan mandiri
Peran Orang Tua & Sekolah
Orang tua, guru, dan komunitas sangat berperan dalam melestarikan permainan tradisional. Ajak anak mencoba satu per satu permainan ini saat waktu luang, di sekolah, atau saat acara keluarga.
Permainan tradisional anak bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga jembatan untuk mengenalkan budaya, nilai-nilai kebersamaan, serta keterampilan hidup yang penting di masa depan. Yuk, kita kenalkan dan lestarikan permainan khas Indonesia ini bersama anak-anak kita!